Monday, May 28, 2018

Reportase Investigasi Roti Pemicu Kanker


Reportase Investigasi Roti Pemicu Kangker
Bread
Roti ??
Apa yang anda pikirkan tentangnya? sesuatu yang bisa dijadikan sarapan, cemilan dan pasti banyak orang yang suka termasuk saya.
Kini banyak tersedia berbagai macam roti, baik dari rasa maupun tampilannya.
Namun, ketika saya menonton tayangan televisi bebrapa hari yang lalu, saya menjadi merasa perlu dalam pemilihan roti yang akan saya makan.

Dalam tayangan tersebut mengungkapkan bahwa dalam penelusurannya, tim investigasi membawa 10 sampel acak dan hasilnya mencengangkan. Bahwa 6 dari 10 sampel tersebut teruji di lab mengandung boraks/ pijer yang merupakan pemicu sel kangker. 6 sampel tersebut bahkan ada yang merupakan merk terkenal yang dijual di supermarket.

Tim melanjutkan investigasinya ke sebuah pabrik yang cukup besar. pabrik tersebut menghabiskan hingga 5 ton terigu untuk produksi roti tawar dan roti manis tiap hatinya. fantastis yah..

Disana, dengan kamera tersembunyi dapat terlihat bahwa pembuatannya jauh dari hygienis. 

Pertama, margarin yang digunakan sudah kadaluarsa/ expired..
Kedua, telur yang digunakan juga telur-telur yang cangkangnya sudah pecah, tak lain untuk mencari harga yang lebih murah.
padahal hal tersebut dapat mengundang bahaya karena berpotensi menimbulkan kontaminasi dengan masuknya bakteri-bateri melalui cangkang telur yang telah rusak tersebut. contohnya sperti salmonella yang dapat mengakibatkan diare, dehidrasi, kram, bahkan bahaya mengancam nyawa pada anak/ usia lanjut/ yang punya gangguan kekebalan tubuh.
Belum lagi penambahan boraks ke dalam adonan roti tersebut agar dapat awet lebih lama.

Di pabrik itu pula, 
roti-roti yang dikembalikan oleh pengecer, yang tidak laku dijual, akan diolah kembali untuk jadi roti kering. wow...

Souvia, peneliti di lab salah satu universitas di Indonesia mengatakan bahwa kandungan boraks dalam pangan tersebut sangat berbahaya. Karena memang boraks tidak boleh ada sedikitpun di dalam makanan. Roti merupakan makanan yang dekat dengan anak-anak.  Dan apabila terdapat boraks pada roti yang ia makan, hal itu akan menyebabkan menurunnya konsetrasi pada anak bahkanbisa menjadi pemicu kangker di jangka panjang. Selain itu, juga ada sampel roti yang mengandung kapang/ jamur melebihi ambang batas yang biasa muncul bila roti tersebut sudah kadaluarsa.

Namun, selalu ada yang produsen yang masih jujur

Asep Sutisna..
Dirinya sudah menanamkan keyakinan bahwa makanan akan dimakan orang, tentunya harus berkualitas, dan pembuatannyapun harus terjaga kebersihannya.
Dirinya juga menekannkan pada konsumen bahwa roti yang dia produksi harus segera dihabiskan jangan melebihi 3 hari setelah diproduksi.

Cara mengkonsumsi roti paling aman adalah membuat sendiri. Namun, bila tidak mempunyai waktu luang maka pastikan roti yang dikonsumsi aman.


Berikut tips membedakan roti yang sehat dan tidak

Roti Baik/sehat
Roti tidak baik
·         Makin lama makin keras (itu karena daya tahan roti yang alami memang ada batas waktunya)
·         1-2 minggu masih bisa bertahan
·         Bau khas seperti butter
·         Baunya cenderung apek
·         Tidak terlalu putih
·         Lebih putih
·      Bila dipilin akan kembali seperti semula
·         Bila dipilin akan rontok

Pastikan yang anda dan anak anda konsumsi sehat ya.. 




Sumber : Reportase Investigasi, TRANS TV,
27 Mei 2012


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Reportase Investigasi Roti Pemicu Kanker

0 comments:

Post a Comment