Penyakit Peyronie adalah terdapatnya jaringan parut yang tidak normal atau "plaque", dalam jaringan penis. Jika penis yang terkena kelainan ini, saat ereksi akan bengkok serta terasa nyeri. Penyakit Peyronie menyebabkan penderitanya urung melakukan hubungan seks dan sering juga mengalami stres dan kelainan ansietas (gelisah)lainnya.
Gambar penis yang terkena penyakit ini bisa dilihat disini.
Gejala-gejala penyakit ini bisa muncul secara perlahan atau secara mendadak (akut) . Gejala-gejala yang paling sering ditemukan sbb:
Penis yang bentuknya tidak normal
Saat ereksi bentuknya menjadi tidak normal seperti bengkok melengkung keatas, kesamping atau melengkung kebawah. Kadang berbentuk seperti jam pasir.
Nyeri
Nyeri timbul saat ereksi terjadi 6-18 bulan pertama penyakit. .Kondisi yang bisa menimbulkan nyeri : ereksi, saat orgasme, san saat disentuh (bahkan dalam keadaan tidak ereksi).
Jaringan parut di bawah kulit
Jaringan parut akibat penyakit ini bisa dalam bentuk benjolan atau masa dengan permukaan datar .
Gejala lain: susah ereksi (disfungsi ereksi) serta penis memendek.
Penyebabnya tidak diketahui pasti, tetapi secara umum akibat diduga akibat adanya luka yang sembuh tidak sempurna. Lukanya sangat kecil dan terjadi akibat hubungan seksual. Juga bisa disebabkan oleh cedera lainnya seperti akibat olah raga a atau kecelakaan lalin.
Komplikasi penyakit ini berupa:
* Tidak mampu berhubungan seks
* Kesulitan mempertahankan ereksi
* Ansietas atau stres
Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan fisik yaitu dokter akan meraba penis saat tidak ereksi. untuk memastikan lokasi dan besarnya jaringan parut. Serta mengukur panjangnya penis. Pemeriksaan lainnya dengan USG, dilakukan saat ereksi. Ereksi dibuat dengan menyuntikkan obat pada penis. USG bisa mengukur derajat bengkoknya serta jumlah aliran darah ke penis.
Tidak dilakukan pengobatan jika bengkoknya tidak berat, tidak nyeri dan masih mampu melakukan hubungan seks secara memuaskan. Untuk yang ringan bisa melakukan "pelurusan" secara manual. Lihat video dibawah ini:
Pengobatan bisa berupa:
Penyuntikan obat ke jaringan parut yang bisa mengurangi besarnya jaringan parut. Obat yang disuntikkan antara lain : Verapamil, Interferon dan Kollgenase.
Pembedahan dilakukan jika bengkoknya kebangetan dan tidak mampu melakukan hubungan seksual. Tindakan pembedahan bisa berupa memendekkan bagian yang tidak terkena (sehingga jadi imbang/sama panjang saat ereksi). Tentunya hanya dilakukan pada yang penisnya panjang . Cuma berisiko terjadi disfungsi seks berupa tidak mampu mempertahankan ereksi.Gambar operasi memperpendek bisa dilihat disini.
Memperpanjang bagian yang terkena. Jaringan parut diiris di beberapa tempat., kemudian jaringan parut tersebut dibuang (tidak seluruhnya), bagian jaringan parut yang dibuang digantikan dengan jaringan yang sehat (graft)> dilakukan pada yang penisnya pendek serta risiko gangguan disfungsi yang lebih besar.
Yang terakhir dilakukan implantasi penis. Implantasi dilakukan jika terjadi penyakit Peyronie's dengan disfungsi ereksi. Gambarnya bisa dilihat disini
VIDEO IMPLANTASI
Gambar penis yang terkena penyakit ini bisa dilihat disini.
Gejala-gejala penyakit ini bisa muncul secara perlahan atau secara mendadak (akut) . Gejala-gejala yang paling sering ditemukan sbb:
Penis yang bentuknya tidak normal
Saat ereksi bentuknya menjadi tidak normal seperti bengkok melengkung keatas, kesamping atau melengkung kebawah. Kadang berbentuk seperti jam pasir.
Nyeri
Nyeri timbul saat ereksi terjadi 6-18 bulan pertama penyakit. .Kondisi yang bisa menimbulkan nyeri : ereksi, saat orgasme, san saat disentuh (bahkan dalam keadaan tidak ereksi).
Jaringan parut di bawah kulit
Jaringan parut akibat penyakit ini bisa dalam bentuk benjolan atau masa dengan permukaan datar .
Gejala lain: susah ereksi (disfungsi ereksi) serta penis memendek.
Penyebabnya tidak diketahui pasti, tetapi secara umum akibat diduga akibat adanya luka yang sembuh tidak sempurna. Lukanya sangat kecil dan terjadi akibat hubungan seksual. Juga bisa disebabkan oleh cedera lainnya seperti akibat olah raga a atau kecelakaan lalin.
Komplikasi penyakit ini berupa:
* Tidak mampu berhubungan seks
* Kesulitan mempertahankan ereksi
* Ansietas atau stres
Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan fisik yaitu dokter akan meraba penis saat tidak ereksi. untuk memastikan lokasi dan besarnya jaringan parut. Serta mengukur panjangnya penis. Pemeriksaan lainnya dengan USG, dilakukan saat ereksi. Ereksi dibuat dengan menyuntikkan obat pada penis. USG bisa mengukur derajat bengkoknya serta jumlah aliran darah ke penis.
Tidak dilakukan pengobatan jika bengkoknya tidak berat, tidak nyeri dan masih mampu melakukan hubungan seks secara memuaskan. Untuk yang ringan bisa melakukan "pelurusan" secara manual. Lihat video dibawah ini:
Pengobatan bisa berupa:
Penyuntikan obat ke jaringan parut yang bisa mengurangi besarnya jaringan parut. Obat yang disuntikkan antara lain : Verapamil, Interferon dan Kollgenase.
Pembedahan dilakukan jika bengkoknya kebangetan dan tidak mampu melakukan hubungan seksual. Tindakan pembedahan bisa berupa memendekkan bagian yang tidak terkena (sehingga jadi imbang/sama panjang saat ereksi). Tentunya hanya dilakukan pada yang penisnya panjang . Cuma berisiko terjadi disfungsi seks berupa tidak mampu mempertahankan ereksi.Gambar operasi memperpendek bisa dilihat disini.
Memperpanjang bagian yang terkena. Jaringan parut diiris di beberapa tempat., kemudian jaringan parut tersebut dibuang (tidak seluruhnya), bagian jaringan parut yang dibuang digantikan dengan jaringan yang sehat (graft)> dilakukan pada yang penisnya pendek serta risiko gangguan disfungsi yang lebih besar.
Yang terakhir dilakukan implantasi penis. Implantasi dilakukan jika terjadi penyakit Peyronie's dengan disfungsi ereksi. Gambarnya bisa dilihat disini
VIDEO IMPLANTASI
0 comments:
Post a Comment