Perubahan mood dalam kehamilan merupakan hal yang biasa terjadi. Disatu saat ibu merasa senang dan disaat lain merasa stress dan gelisah. Beberapa pikiran yang sering memberikan kontribusi antara lain: apakah aku akan jadi ibu yang baik? apakah anakku akan sehat2 saja? apakah semua persiapan menyambut babyku sudah oke? dan aku jadi tidak menarik lagi karena kehamilan (tambah gendut).
Disamping itu juga perubahan2 fisik yang menambah beban adalah rasa mual muntah, sering pipis, sakit pinggang, nyeri perut, rasa letih dan kramp juga membuat ibu merasa tubuhnya sudah tidak bisa bersahabat lagi. Yang mana hal ini tentu saja semakin mengacaukan mood.
Perubahan mood dapat juga disebabkan oleh stress, kelelahan, perubahan metabolisme tubuh,ataupun pengaruh perubahan hormon estrogen dan progesteron. Perubahan hormon yang signifikan bisa mempengaruhi hantaran sinyal saraf, yang merupakan bahan kimiawi otak yang mengatur mood. Kejadiannya sering di trimester I pada saat mulai hamil dan pada trimester III saat bayi mendekati persalinan.
Dalam menghadapi perubahan mood ini perlu diingat dalam pikiran bahwa ibu tidak sendiri. Hal ini sering di temukan juga pada ibu2 hamil lainnya. Perubahan mood juga merupakan aspek lainnya dari kehamilan.
Berikut ini hal-hal yang dapat membantu mengurangi kadar stress
* Bobo' malam yang cukup.
* Istirahat disiang hari untuk relaks.
* Lakukan aktifitas fisik rutin..
* Makan cukup.
* Habiskan waktu bersama pasangan.
* Bobo siang juga.
* Jalan kaki (pagi).
* Nonton pelem.
* Jangan memaksakan diri.
* Kalau bisa ikut Yoga atau Coba relaksasi hypnobirthing.
* Di Pijat (bukan perut loh) .
Jika perubahan mood tidak juga hilang dalm 2 minggu setelah dilakukan usaha2 diatas, dianjurkan untuk mencari pertolongan profesional dalam hal ini psikiater. Beberapa gejala depressi antara lain:
- Gelisah yang berulang2 dan mudah marah.
- Gangguan tidur
- Perubahan pola makan (nggak mau makan, atau banyak makan)
- Tidak mampu berkonsentrasi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Selanjutnya oleh konselor akan dilakukan pikoterapi dan jika perlu diberikan obat2 anti depressi (jarang sampai diberi).
0 comments:
Post a Comment