Kondom adalah lapisan yang membungkus P untuk mencegah semen masuk ke dalam V. Kondom merupakan metode KB barier (penghalang) yang terbuat dari latex, polyurethane atau kulit domba.
Umumnya kondom memilki penampung kecil (reservoir) pada bagian ujungnya guna mengumpulkan muncratan sperma saat ejakulasi. Kondom juga berfungsi kontak langsung antara V dan P . Sebagian kondom dilengkapi dengan bahan pembunuh sperma (spermicidal). Ternyata 2 dari 100 kondom akan robek. Cairan lubrikan dapat membantu mencegah agar kondom tidak robek.
Angka kegagalan pemakian kondom sekitar 14-15%, ini artinya 14-15 dari 100 pasangan wanita pemakai kondom akan hamil selama pemakaian kondom di tahun pertama. Bahan spermicidal meningkatkan efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten.
Pada umumnya pemakai kondom dan pasangannya tidak mengalami efek samping. Namun pada beberapa terutama yang alergi terhadap latex bisa mengalami iritasi. Apalgi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai bahan spermicidal.
Cuma perlu diingat bahwa kondom berbahan polyurethane lebih mudah sobek. sedangkan kondom natural skin harganya mahal. Keduanya juga tidak bisa melindungi dari PMS (STD). Sedangkan pemakaian spermicidal dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing.
Walaupun bukan merupakan efek samping, banyak pria mengeluhkan kurang sensisitif jika memakai kondom, sementara yang lainnyna merasa sulit untuk mempertahankan ereksi saat memakai kondom atau saat intercourse. Pada beberapa kasus, baik pria maupun partner memakai kondom bisa menghancurkan spontanitas mereka dalam ML.
Ingat memakai kondom bukanlah : "Safe Sex" tetapi "Safer Sex" karena laporan ilmiah sbb:
* Kondom tidak mengurangi risiko penularan human papilloma virus (HPV) atau Trichomonas vaginalis.
* Penularan Syphilis berkurang menjadi 29%, dan angka pengurangannya bisa mencapai 50 -71% .
* Penularan Gonorrhea dan Chlamydia berkurang hampir 50%.
* Penularan Herpes Genitalis berkurang sekitar 40%.
* Transmisi HIV berkurang hampir 85%.
Pro pemakaian kondom:
o Merupakan salah satu metode Kb yang mampu mengurangi risiko transmisi Penyakit Menular Seksual.
o Harga Murah dan mudah didapat.
o Tidak ada efek samping, kecuali buat yang alergi terhadap latex.
o Nggak perlu ressp dokter.
o Kecil, gampang dibawa dan disposable
Kontra Pemakaian Kondom:
o Beberapa mengeluhkan kurang sensisitif.
o Memutuskan foreplay, saat akan memakainya
o Membutuhkan konsistensi dan kerajinan dalam memakainya
o Angka kegagalan yang cukup tinggi (sekitar 14%)
Umumnya kondom memilki penampung kecil (reservoir) pada bagian ujungnya guna mengumpulkan muncratan sperma saat ejakulasi. Kondom juga berfungsi kontak langsung antara V dan P . Sebagian kondom dilengkapi dengan bahan pembunuh sperma (spermicidal). Ternyata 2 dari 100 kondom akan robek. Cairan lubrikan dapat membantu mencegah agar kondom tidak robek.
Angka kegagalan pemakian kondom sekitar 14-15%, ini artinya 14-15 dari 100 pasangan wanita pemakai kondom akan hamil selama pemakaian kondom di tahun pertama. Bahan spermicidal meningkatkan efektifitas menjadi lebih dari 95% jika dipakai dengan benar dan konsisten.
Pada umumnya pemakai kondom dan pasangannya tidak mengalami efek samping. Namun pada beberapa terutama yang alergi terhadap latex bisa mengalami iritasi. Apalgi jika latex kondomnya ditambahi dengan bahan spermicidal, maka nyeri yang timbul akan semakin parah. Guna menghindari reaksi alergi ini, maka sebaiknya memakai kondom dari bahan polyurethane atau kondom natural skin serta tidak memakai bahan spermicidal.
Cuma perlu diingat bahwa kondom berbahan polyurethane lebih mudah sobek. sedangkan kondom natural skin harganya mahal. Keduanya juga tidak bisa melindungi dari PMS (STD). Sedangkan pemakaian spermicidal dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kencing.
Walaupun bukan merupakan efek samping, banyak pria mengeluhkan kurang sensisitif jika memakai kondom, sementara yang lainnyna merasa sulit untuk mempertahankan ereksi saat memakai kondom atau saat intercourse. Pada beberapa kasus, baik pria maupun partner memakai kondom bisa menghancurkan spontanitas mereka dalam ML.
Ingat memakai kondom bukanlah : "Safe Sex" tetapi "Safer Sex" karena laporan ilmiah sbb:
* Kondom tidak mengurangi risiko penularan human papilloma virus (HPV) atau Trichomonas vaginalis.
* Penularan Syphilis berkurang menjadi 29%, dan angka pengurangannya bisa mencapai 50 -71% .
* Penularan Gonorrhea dan Chlamydia berkurang hampir 50%.
* Penularan Herpes Genitalis berkurang sekitar 40%.
* Transmisi HIV berkurang hampir 85%.
Pro pemakaian kondom:
o Merupakan salah satu metode Kb yang mampu mengurangi risiko transmisi Penyakit Menular Seksual.
o Harga Murah dan mudah didapat.
o Tidak ada efek samping, kecuali buat yang alergi terhadap latex.
o Nggak perlu ressp dokter.
o Kecil, gampang dibawa dan disposable
Kontra Pemakaian Kondom:
o Beberapa mengeluhkan kurang sensisitif.
o Memutuskan foreplay, saat akan memakainya
o Membutuhkan konsistensi dan kerajinan dalam memakainya
o Angka kegagalan yang cukup tinggi (sekitar 14%)
0 comments:
Post a Comment