Untuk menjaga kesehatan dan vitalitas tubuh, disamping cukup zat gizi dan istirahat, juga dibutuhkan olahraga. Wanita hamil sama seperti yang lainnya juga butuh olahraga guna menjaga kesehatan tubuh dan kehamilannya. Namun demikian terdapat perubahan-perubahan dalam tubuh wanita hamil yang bisa mempengaruhi kemampuan berolahraga.
Hormon yang dihasilakn oleh kehamilan menyebabkan urat (ligamen)yang men-suport persendian menjadi relaks. Hal ini membuat sendi lebih mobile dan lebih berisiko mengalami cidera. Oleh karenanya hindari olahraga yang berifat high-impact seperti berlari, melolompat dll
Akibat berat badan yang bertambah serta pusat gravitasi tubuh yang berubah (lebih berat pada bagian perut), menyebabkan beban yang berlebihan pada otot dan urat pada daerah panggul dan pinggang bagian belakang bawah. Sehingga sering menimbulkan nyeri pinggang dan lebih mudah kehilangan keseimbangan serta terjatuh terutama pada akhir kehamilan.
Akibat penambahanan cairan yang banyak selama hamil, jantung wanita hamil lumayan bekerja kerasm jadi jangan ditambah berat lagi dengan tehnik olahraga yang tidak benar. Intensitas olahraga yang sedang. Patokannya adalah wanit hamil masih bisa berbicara normal saat melakukan olahraga.
Manfaat yang bisa didapatkan dengan olahraga selama kehamilan adalah:
* Mengurangi nyeri pinggang, konstipasi, kembung dan bengka
* Dapat mencegah dan mengobati dibetes dalam kehamilan
* Meningkatkan energi
* Memperbaiki mood
* Memperbaiki postur
* Meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot
* Membantu tidur lebih nyenyak
* Meminimalisir nyeri saat persalinan
Pastikan dulu ke dokter, bahwa ibu tidak memiliki kontra indikasi untuk melakukan olahraga selama hamil. Kondisi dibawah ini dilarang melakukan olahraga:
* Memiliki risiko persalinan kurang bulan
* Perdarahan pervagina
* Ketuban pecah sebelum waktunya
Saat berolahraga ikuti panduan umum sebagai berikut:
* Setelah TM I, hindari olaharag yang melibatkan pinggang
* Hindari olahraga dalam cuaca panas
* memakai pakain yang nyaman/dingin
* Memakai bra yang men-suport payudara
* Banayk minum agar jangan sampai terlalau panas dan dehidrasi
* Pastikan mengkonsumsi kalori yang cukup untuk kehamilan
Pada umumnya berbagai bentuk olahraga adalah aman selama kehamilan. Berikut ini beberapa olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan:
* Berjalan
* Berenanag
* Bersepeda (sebaiknya sepeda statis agar terhindar dari jatuh)
* Aerobics (yang khusus dirancang untuk wanita hamil, low impact atau aerobik di air)
* Latihan kekuatan otot
Berikut ini olahraga yang harus dihindari:
* Olaha raga yang mempergunakan raket
* Olahraga kontak
* Scuba diving
* Gymnastics, water skiing, dan menunggang kuda
Olahraga selama kehamilan dilakukan lebih mudah pada 24 minggu pertama. Selama 3 bulan terakhir biasanya akan sulit melakukan olahraga dan merupakan hal yang lumrah.
Mulai sedikit demi sedikit. Awalnya lakukan selam 5 mmenit perhari, naikkan bertahap sampai akhirnya bisa 30 menit perhari.
Sebelum berolahraga, lakukan pemanasan (warming-up) selama 5–10 menit, dengan melakukan aktifitas ringan seperti berjalan. Selama warming up lakukan peregangkan otot. Setiap regangan lakukan selama minimal 10–20 detik. Selesaa berolah raga, lakukan pendinginan (cool down) dengan mengurangi aktifitas perlahan-lahan selama 5–10 menit.
Segera hentikan olahraga jika ditemukan hal-hal berikut ini:
* Perdarahan pervagina
* Pusing atau ingin pingsan
* Nafas tersengal-sengal
* Nyeri dada
* Sakit kepala
* Otot terasa lemas
* Nyeri betis
* Kontraksi rahim
* Penurunan gerak bayi
* Keluar cairan pervagina (Pecah ketuban)
Sumber: ACOG
Hormon yang dihasilakn oleh kehamilan menyebabkan urat (ligamen)yang men-suport persendian menjadi relaks. Hal ini membuat sendi lebih mobile dan lebih berisiko mengalami cidera. Oleh karenanya hindari olahraga yang berifat high-impact seperti berlari, melolompat dll
Akibat berat badan yang bertambah serta pusat gravitasi tubuh yang berubah (lebih berat pada bagian perut), menyebabkan beban yang berlebihan pada otot dan urat pada daerah panggul dan pinggang bagian belakang bawah. Sehingga sering menimbulkan nyeri pinggang dan lebih mudah kehilangan keseimbangan serta terjatuh terutama pada akhir kehamilan.
Akibat penambahanan cairan yang banyak selama hamil, jantung wanita hamil lumayan bekerja kerasm jadi jangan ditambah berat lagi dengan tehnik olahraga yang tidak benar. Intensitas olahraga yang sedang. Patokannya adalah wanit hamil masih bisa berbicara normal saat melakukan olahraga.
Manfaat yang bisa didapatkan dengan olahraga selama kehamilan adalah:
* Mengurangi nyeri pinggang, konstipasi, kembung dan bengka
* Dapat mencegah dan mengobati dibetes dalam kehamilan
* Meningkatkan energi
* Memperbaiki mood
* Memperbaiki postur
* Meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot
* Membantu tidur lebih nyenyak
* Meminimalisir nyeri saat persalinan
Pastikan dulu ke dokter, bahwa ibu tidak memiliki kontra indikasi untuk melakukan olahraga selama hamil. Kondisi dibawah ini dilarang melakukan olahraga:
* Memiliki risiko persalinan kurang bulan
* Perdarahan pervagina
* Ketuban pecah sebelum waktunya
Saat berolahraga ikuti panduan umum sebagai berikut:
* Setelah TM I, hindari olaharag yang melibatkan pinggang
* Hindari olahraga dalam cuaca panas
* memakai pakain yang nyaman/dingin
* Memakai bra yang men-suport payudara
* Banayk minum agar jangan sampai terlalau panas dan dehidrasi
* Pastikan mengkonsumsi kalori yang cukup untuk kehamilan
Pada umumnya berbagai bentuk olahraga adalah aman selama kehamilan. Berikut ini beberapa olahraga yang aman dilakukan selama kehamilan:
* Berjalan
* Berenanag
* Bersepeda (sebaiknya sepeda statis agar terhindar dari jatuh)
* Aerobics (yang khusus dirancang untuk wanita hamil, low impact atau aerobik di air)
* Latihan kekuatan otot
Berikut ini olahraga yang harus dihindari:
* Olaha raga yang mempergunakan raket
* Olahraga kontak
* Scuba diving
* Gymnastics, water skiing, dan menunggang kuda
Olahraga selama kehamilan dilakukan lebih mudah pada 24 minggu pertama. Selama 3 bulan terakhir biasanya akan sulit melakukan olahraga dan merupakan hal yang lumrah.
Mulai sedikit demi sedikit. Awalnya lakukan selam 5 mmenit perhari, naikkan bertahap sampai akhirnya bisa 30 menit perhari.
Sebelum berolahraga, lakukan pemanasan (warming-up) selama 5–10 menit, dengan melakukan aktifitas ringan seperti berjalan. Selama warming up lakukan peregangkan otot. Setiap regangan lakukan selama minimal 10–20 detik. Selesaa berolah raga, lakukan pendinginan (cool down) dengan mengurangi aktifitas perlahan-lahan selama 5–10 menit.
Segera hentikan olahraga jika ditemukan hal-hal berikut ini:
* Perdarahan pervagina
* Pusing atau ingin pingsan
* Nafas tersengal-sengal
* Nyeri dada
* Sakit kepala
* Otot terasa lemas
* Nyeri betis
* Kontraksi rahim
* Penurunan gerak bayi
* Keluar cairan pervagina (Pecah ketuban)
Sumber: ACOG
0 comments:
Post a Comment