Subject: Hepatitis B & menyusui
Message: Dear Dokter
Numpang tanya yah, sekarang saya sedang hamil 18 minggu & setelah cek darah, hasil yang kurang bagus adalah Hepatitis B saya, dg rincian sbb: HbsAg +, anti HbsAg - HbeAg +, anti HbeAg + HBV DNA +
Menurut dokter kandungan saya, bila HbsAg +, maka sewaktu bayi saya lahir, harus disuntik Imunoglobulin agar tidak tertular Hepatitis B. Tetapi, krn HbeAg saya juga +, maka saya tidak bisa menyusui (ASI) karena akan menularkan hepatitis B kepada bayi saya.
Apakah benar saya tidak boleh menyusui? Atau sebaiknya saya bertanya lebih lanjut ke dokter spesialis anak? Tolong penjelasannya yah.. Terima kasih banyak, dok..
Kata dr Didi Kusmarjadi, SpOG
Menurut CDC (Center of Disease Control and Prevention). Seorang ibu dengan infeksi Hepatitis B aman untuk memberikan ASI kepada bayinya segera setelah melahirkan.
Bahkan sebelum ada vaksin hepatitis B, penularan virus ini lewat menyusui belum pernah dilaporkan/ada.
Semua bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi Hepatitis B memang harus diberi imunisasi vaksin Hepatitis B dalam 12 jam setelah lahir. Vaksin kedua pada usia 1–2 bulan, dan yang ketiga pada usia 6 bulan.
Kemudian bayi tersebut harus diperiksa setelah selesai pemberian vaksin, pada usia 9–18 bulan, untuk menentukan apakah vaksinnya sudah berfungsi dan bayinya tidak tertular virus hepatitis saat proses persalinan melaui kontak (terpajan) dengan darah ibu. Jadi nggak perlu menunda pemberian ASi walaupun imunisasinya belum lengkap.
Yang penting bagi ibu adalah menjaga dan merawat puting susu agar nggak lecet dan berdarah.(Sumber CDC)
WHO juga merekomendasikan sbb:
The World Health Organization has recommended that all infants receive hepatitis B vaccine as a part of routine childhood immunization. Where feasible, the first dose should be administered within 48 hours of birth. Even in settings where HBV is highly endemic and immunization is not available, exclusive breast feeding for 4-6 months remains the recommended method of infant nutrition.
0 comments:
Post a Comment